serpihaan karya alam semesta

Lettering and Caligraphy

Jumat, 29 Juni 2018

Pengertian Typography

Anda pernah mendengar mendengar istilah tipografi atau dalam bahasa inggris Typography? Jika anda ingin belajar desain grafis wajib mengetahui istilah ini karena akan sangat membantu anda dalam mengerjakan sebuah pekerjaan desain. Artikel berikut akan menjelaskan apa itu tipografi serta hal-hal apa saja yang kira-kira melibatkan tipografi

Sebenarnya tipografi sendiri merupakan salah satu elemen dari dunia desain grafis yang unik, dimana tipografi bukan hanya sekedar elemen bacaan, tpi juga mempunyai unsur seni yang luar biasa.

Baiklah sekarang kita akan membahas tipografi dari arti, dan fungsinya . . .


Tipografi bisa juga dapat dikatakan sebagai “visual language” atau dapat berarti “Bahasa yang dapat dilihat”.

Tipografi dibagi kedalam 2 macam jenis, yaitu :
“Typography” (Tipografi) merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama.

Tipografi atau typography menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak. 

Peran dari pada tipografi itu sendiri adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat.  Terkadang secara tidak sadar, kita selau berhubungan dengan tipografi setiap hari dan setiap saat. Seperti koran atau majalah yang kita baca, label pakaian yang biasa kita kenakan dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya. .

Tipografi (dalam bahasa inggris : Typography) adalah perpaduan antara ilmu seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Tipografi tidak hanya terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada sebuah bidang desain. Tipografi juga bisa dikatakan sebagai “visual language” atau dapat berarti “Bahasa yang dapat dilihat”.

Tipografi (typography) menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.

Tipografi Menurut Stanley Marrison “Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu; seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang/spasi, dan menata/menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. Typography merupakan cara hemat untuk benar-benar membuat bermanfaat dan hanya secara kebetulan mencapai hasil estetis, oleh karena menikmati pola-pola, jarang sekali menjadi tujuan utama.”

Ilmu tipografi digunakan pada banyak bidang diantaranya desain grafis, desain web, percetakan, majalah, desain produk dll. Tipografi digunakan oleh para desainer untuk berkomunikasi dengan pembacanya secara visual agar maksud dari tulisan lebih mudah dipahami.

Sejarah Perkembangan Tipografi

Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Klasifikasi Rupa huruf

Dalam beberapa literatur tipografi, rupa huruf dapat di golongankan dalam beberapa klasifikasi, yang berguna untuk mempermudah mengidentifikasi rupa huruf tersebut. Berdasarkan klasifikasi yang umum dan sering dipakai, klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya, rupa huruf digolongkan menjadi:
  • Blackletter / Old English / Textura, berdasarkan tulisan tangan (script) yang populer pada abad pertengahan (sekitar abad 17) di Jerman (gaya gothic) danIrlandia (gaya Celtic).
  • Humanis / Venetian, berdasarkan tulisan tangan (script) gaya romawi di Italia. Disebut humanis karena goresannya seperti tulisan tangan manusia.
  • Old Style, Rupa huruf serif yang sudah berupa metal type, gaya ini sempat mendominasi industri percetakan selama 200 tahun.
  • Transitional, Rupa huruf serif, muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean, diberi nama Roman du Roi atau “rupa huruf raja”, karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV.
  • Modern / Didone, Rupa huruf serif, muncul sekitar akhir abad 17, menjelang zaman Modern.
  • Slab serif / Egytian Rupa huruf serif, muncul sekitar abad 19, kadang disebut Egytian karena bentuknya yang mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir kuno
  • Sans-serif / Rupa huruf tanpa kait
    • Grotesque Sans-serif, muncul sebelum abad 20.
    • Geometris Sans-serif, bentuk rupa hurufnya berdasarkan bentuk-bentuk geometris, seperti lingkaran segi empat dan segitiga.
    • Humanis Sans-serif, bentuk rupa hurufnya seperti tulisan tangan manusia.
  • Display / dekoratif, muncul sekitar abad 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia periklanan. Cirinya adalah ukuranya yang besar.
  • Script dan cursive, bentuknya menyerupai handwriting – tulisan tangan manusia. Script, hurufnya kecil-kecil dan saling menyambung, sedangkan Cursive tidak.
Selain itu ada juga klasifikasi yang berdasarkan bentuk rupa hurufnya:
  • Roman/Serif pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.
    pengertian lain adalah:memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin
  • Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
  • Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
  • Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
  • Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

Anatomi huruf dalam tipografi

Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Setiap bagian dari sebuah gamabar dapat dianalsisi dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dan teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatis yang disebut dengan ground.

Kejelasan bentuk huruf dan Keterbacaan

Kejelasan bentuk huruf (legibility) adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu karakter / rupa huruf / tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:
  1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya.
  2. Penggunaan warna
  3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Keterbacaan (readability) adalah tingkat kenyamanan / kemudahan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:
  1. Jenis huruf
  2. Ukuran
  3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya
  4. Kontras warna terhadap latar belakang
  5. https://tugasdesaintgi.wordpress.com/2014/05/09/pengertian-typography/
Share:

Pentingnya Typography dalam Desain

Mungkin orang-orang yang sudah ahli dan banyak makan asam garam dunia desain akan lebih fokus dalam hal konten dan filosofi dari sebuah desain grafis. Benar? Desain grafis ternyata bukan sekedar bagaimana memainkan warna dan layout tapi ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan yaitu typography.

image from here

Apa itu typography?

Menurut Wikipedia, Tipografi atau tata huruf merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata hurufdengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Apa fungsi typography?

Seperti telah dijelaskan dalam definisi di atas, typography mempunyai tujuan agar pembaca mendapatkan kemudahan dan kenyamanan, baik itu dalam hal melihat kejelasan bentuk huruf ((legibility) maupun keterbacaan (readability).
Kejelasan bentuk huruf (legibility) adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu karakter / rupa huruf / tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:
  • Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya.
  • Penggunaan warna
  • Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Keterbacaan (readability) adalah tingkat kenyamanan / kemudahan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:
  • Jenis huruf
  • Ukuran
  • Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya
  • Kontras warna terhadap latar belakang
(sumber: Wikipedia)

Bagaimana agar membuat typography lebih menarik pembaca?

Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan para pendesain grafis, antara lain:
Pertama: Jarak antarhuruf. Jangan sampai huruf-huruf tersebut terlihat terlalu renggang atau sangat mepet karena akan terkesan sesak. Tentukanlah jarak yang pas dan secukupnya.
Kedua: Jenis Font. Pemakaian font yang tepat dapat membantu designer lebih mudah mengomunikasikan mengenai maksud dari desain tersebut.
Ketiga: Bold and Size. Fitur ini dapat digunakan untuk menentukan bagian manakah yang paling penting dan ditonjolkan dari kalimat yang ada pada desain sehingga tujuan utama desain dapat tersampaikan.
Keempat: Jarak antarspasi. Dalam satu paragraf tertentu, tentukan jarak yang sesuai agar para pembaca tidak cepat lelah ketika membaca paragraf yang panjang.
Kelima: Warna. Tentukan warna yang menarik namun tidak terlalu menusuk mata.

Jangan lupa, susunan huruf juga harus tepat, agartidak terjadi typo (Typographical Error) seperti gambar-gambar berikut ini…
sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyaMFyZaFoAWSseB7N0tKpItb0EoQev6HvHRvYrCTfzW8ac7kB9NfMLph99s0fAwnKCBWc9YdNhbkcnXfTd6YJNz8J0XOz7ucOkIClAP_ec3AOlMPmHnNvEk02idwjpqZRH7nMK1SllpI/s1600/Typo.jpg
sumber: http://www.keenecenter.org/exhibit_godzilla/images/original_size/poster_VI.jpg
sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpuqxeAQ1HNYcBoPfzaNA5UKlNny1DbfiUw7AvoiFFDfcROzZTgUfkcZ8qX1h3LOw6lvlPvnaNUlGhUxImD_u2QnuYmrX86aas-yaRmrv9J5J8lDwl9o-8uoQjA34H05c5tIWcqlW5KmY/s400/ABCD0006.JPG
sumber: http://img390.imageshack.us/img390/5696/worldofworldofwarcraftbey7.jpg
Share:

Memahami Tipografi Dalam Desain Grafis (1)

1. Typography Anatomy 
Seperti tubuh manusia, anatomi dalam Typography mewakili berbagai bagian-bagian tubuh dari sebuah huruf yang menciptakan karakternya, klasifikasinya dan juga nilai kesejarahannya.
Sumber: http://www.fontshop.com/glossary/

Sebagai desainer grafis pemula yang baru belajar memahami Typography, setidaknya ada 6 hal penting yang harus di ingat dalam anatomi Typography sebagai modal dasar, yaitu:

a. Ascender    : Batas teratas dari sebuah huruf
b. Baseline     : Garis imajiner yang menjadi letak bersandar bagian bawah sebuah huruf, digunakan sebagai acuan untuk mensejajarkan huruf
c. Cap Height :  Jarak antara Baseline hingga bagian paling atas dari huruf kapital
d. Descender  : Batas terbawah dari sebuah huruf
e. X-Height    : Standard tinggi dari huruf kecil (lowercase) yang dihitung dari baseline hingga batas tertinggi huruf "x" kecil
f. Overhang/Overshoot : Lengkungan dari sebuah huruf yang melewati batas baseline, ascender atau descender.

Bagaimana 6 anatomi Typography ini berfungsi 
dalam desain kita:
Mensejajarkan 2 font yang berbeda jenis: Untuk mensejajarkan antara font satu dan lainnya sebagai dasar awal adalah kita harus meletakan font pada baseline yang sama dan juga memperhatikan batas Cap hieght-nya untuk mensejajarkan huruf besar.
Menggabungkan 2 jenis font yang berbeda : terlepas dari berbagai karakter huruf yang ada, hal paling mendasar untuk menggabungkan 2 jenis font agar terlihat senada adalah dengan menyamakan tinggi X-height dan menghindari perbedaan ascender dan descender yang berbeda terlalu jauh.

Memperkirakan besar kecil huruf dari font berbeda namun pada size point yang sama:
X-height adalah acuan utama untuk melihat bagaimana huruf dapat terlihat kecil atau besar pada sebuah font, semakin besar X-Height huruf akan terlihat semakin besar, semakin kecil X-Height huruf akan terlihat semakin kecil, cobalah membandingkan font Arial dan Garamond pada 18 pt dan lihatlah perbedaannya.


Mendesain huruf agar memiliki besar yang sama secara optikal: Peran Overhang/Overshoot adalah membuat huruf untuk terlihat sama besarnya secara optikal, jika huruf "o" disejajarkan secara Ascender dan descender maka huruf "o" akan terlihat lebih kecil, sehingga diperlukan Overhang/Overshoot.

Dalam artikel Typography berikutnya kita akan membahas mengenai bagaimana penataan 
Share:

Menguasai Ilmu Typography Dalam 10 Menit

Menguasai Ilmu Typography Dalam 10 Menit
Hai Sribuddies masih inget kan artikel Sribu mengenai typography seperti “Waspadai Hal Berikut dalam Tipografi” ? atau artikel font-font gratis untuk koleksi Anda dalam beberapa pekan yang lalu? Nah kali ini Sribu mau kasih kalian ilmu mengenai typography lagi nih. Sribu mau bantu kalian para desainer untuk mengerti tentang ilmu typography hanya dalam waktu 10 menit loh. Mustahil? Eits coba dulu baca artikelnya ya Sribuddies.

Seperti yang Anda ketahui, typography adalah subjek yang dapat diartikan dalam 2 arti, yaitu sesuatu yang Anda sukai, atau sesuatu yang Anda benci. Seorang desainer yang mencintai typography, pasti sangat menyukai eksperimen font-font, ataupun lapisan angka. Sedangkan desainer yang membencinya, tidak sama sekali mengerti apa itu typography. Sebagai seorang desainer web, Anda tidak boleh mengandalkan standard dalam web saja. Tetapi tentunya Anda harus bereksperimen pada typography. Karena seiring berjalannya waktu, minat pada typography-pun semakin meningkat, sehingga mau tidak mau Anda harus bisa mengendalikan ilmu ini. Terdapat 5 aturan dasar yang dapat membantu Anda untuk menguasai ilmu typography dalam waktu 10 menit.
10-minutes
Dalam bukunya, Matthew Butterick pernah berkata jika Anda dapat belajar 5 aturan dasar pada ilmu typography Anda akan menjadi 95% lebih baik dari penulis professional dan menjadi 70% lebih baik dari desainer professional.

Apa saja aturan itu?

1. Kualitas typography dalam dokumen Anda sangat ditentukan oleh bagaimana badan teks itu terlihat. Karena tidak sedikit badan teks melebihi apapun. Jadi, mulailah setiap proyek dengan membuat badan teks terlihat bagus. Kemudian baru pikirkan sisanya.
B=WPOSTER
2. Ukuran font pada kertas. Dalam dokumen yang dicetak, rentang yang paling nyaman untuk badan teks adalah 10-12, di web kisaran 15-25piksel. Tidak semua huruf sama besarnya pada ukuran titik tertentu, jadi Anda harus menyesuaikannya dengan baik.

font-size

3. Jarak vertikal pada baris atau yang sering Anda sebut Line Spacing harus menjadi 120-145% dari ukuran titik. Dalam pengolahan kata, gunakan “Exact” pada pilihan yang ada. Pilihan stAndarnya adalah garis tunggal, Anda bisa gunakan 1.5 line spacing atau dalam CSS Anda bisa gunakan line-height.14263_260_1
4. Panjang garis adalah lebar horizontal blok teks. Panjang garis harus menjadi rata-rata 45-90 karakter per baris. line_length1
5. Dan yang terakhir adalah pilihan font. Hal yang paling mudah dan cepat adalah gunakan font yang sudah Anda miliki di komputer Anda. Tetapi jika Anda ingin terlihat lebih bagus dan professional, Anda dapat membeli font. Font yang professional dapat memberikan manfaat keterampilan seseorang desainer professional. Tetapi jika Anda tidak bisa membelinya, Anda masih dapat membuat typography yang baik dengan font yang sudah Anda miliki di komputer. Jangan lupa untuk memilihnya dengan baik. Jangan pernah memilih “Times New Roman” atau “Arial” karena font tersebut hanya disukai oleh orang-orang yang tidak peduli terhadap ilmu typography.
doodle font4
Itulah 5 aturan dasar pada ilmu typography. Mudah bukan? Anda pasti dapat melakukannya dalam 10menit. Jika Anda dapat melakukan 5 aturan tersebut, Anda akan melihat dokumen Anda mulai terlihat lebih seperti bahan yang profesional. Kemudian, langsung deh ikut kontes di Sribu.
Share:

PENGERTIAN TYPOGRAPHY

  Anda pernah mendengar mendengar istilah tipografi atau dalam bahasa inggris Typography? Jika anda ingin belajar desain grafis wajib mengetahui istilah ini karena akan sangat membantu anda dalam mengerjakan sebuah pekerjaan desain. Artikel berikut akan menjelaskan apa itu tipografi serta hal-hal apa saja yang kira-kira melibatkan tipografi.

Tipografi (dalam bahas inggris : Typography) adalah perpaduan antara ilmu seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Tipografi tidak hanya terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada sebuah bidang desain. Tipografi juga bisa dikatakan sebagai “visual language” atau dapat berarti “Bahasa yang dapat dilihat”.
Tipografi (typography) menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.
Tipografi Menurut Stanley Marrison “Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu; seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang/spasi, dan menata/menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. Typography merupakan cara hemat untuk benar-benar membuat bermanfaat dan hanya secara kebetulan mencapai hasil estetis, oleh karena menikmati pola-pola, jarang sekali menjadi tujuan utama.”
Ilmu tipografi digunakan pada banyak bidang diantaranya desain grafis, desain web, percetakan, majalah, desain produk dll. Tipografi digunakan oleh para desainer untuk berkomunikasi dengan pembacanya secara visual agar maksud dari tulisan lebih mudah difahami.
Sejarah Perkembangan Tipografi
Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.
Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.
Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.
Anatomi huruf dalam tipografi
Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Setiap bagian dari sebuah gamabar dapat dianalsisi dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dan teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperluakan adanya kontras atara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatis yang disebut dengan ground.
Jenis-jenis Huruf
Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sbb :
Roman
    Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
Egyptian
    Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokh, kuat, kekar dan stabil.
Sans Serif
    Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer sama.     
Script
    Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
Miscellaneous
    Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Seperti misalnya pada produk minyak wangi untuk wanita jarang yang menggunakan jenis huruf Egyptian karena berkesan kuat dan keras dan biasanya mempergunakan jenis huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut sehingga cocok dengan karakter minyak wangi dan wanita.
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Contact Us

Author